Penyakit Diare
Penyakit Diare
DIARE
Pengertian Diare :
Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila ia BAB sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari. Selain itu, feses yang dikeluarkan lebih encer.
Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari merupakan pertanda dari masalah yang lebih serius. Diare kronis yang berlangsung minimal 4 minggu, bisa menjadi gejala penyakit kronis. Gejala pada diare kronis bisa berlangsung terus-menerus atau datang dan pergi.
Faktor Resiko Diare:
1. Jarang mencuci tangan setelah ke toilet
2. Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih
3. Sumber air yang tidak bersih
4. Makan makanan sisa yang sudah dingin
5. Tidak mencuci tangan dengan sabun
Penyebab diare:
Umumnya diare disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi
2. Virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus. Rotavirus adalah penyebab paling umum diare akut pada anak-anak.
3. Parasit, yang merupakan organisme kecil yang ditemukan dalam makanan atau air yang terkontaminasi.
4. Alergi makanan
5. Intoleransi atau sensitifitas terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
6. Penyakit yang mempengaruhi lambung, usus kecil atau usus besar, seperti penyakit crohn.
7. Masalah dengan fungsi usus besar, sindrom iritasi usus besar.
8. Efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antibiotic, obat kanker dan antasida yang mengandung magnesium.
Gejala:
Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:
1. Feses lembek dan cair
2. Nyeri dan kram perut
3. Mual dan muntah
4. Nyeri kepala
5. Kehilangan nafsu makan
6. Turunnya berat badan
7. Pergerakan usus yang lebih cepat dan terus menerus
8. Haus terus menerus
9. Darah pada feses
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata.
Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsive, mata cekung serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering serta nyeri kepala.
Diagnosis:
Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang seperti:
1. Pemeriksaan sampel feses di laboratorium
2. Pemeriksaan darah untuk mengetahui penyebab diare
Perawatan mandiri :
Mengganti cairan yang hilang dengan cairan rehidrasi oral yaitu dengan minum air putih hangat dapat mencegah dehidrasi. Obat anti diare seperti loperamide juga dapat membantu.
Mencari perawatan medis:
Kunjungi dokter jika anda:
1. Mengalami diare yang tidak kunjung membaik dalam 2 hari
2. Tinja berdarah atau berwarna hitam
3. Sangat jarang buang air kecil atau bibir dan kulit sangat kering
4. Demam dengan suhu diatas 38,9?C
5. Merasakan nyeri perut atau dubur.
Pengobatan:
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare misalnya:
1. Konsumsi banyak cairan baik melalui oral maupun melalui intravena.
2. Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri
Pencegahan diare:
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah diare, antara lain:
1. Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah bersin dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih.
2. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sudah matang dan terjamin kebersihannya.