Jangan Sepelekan Penyakit Gastritis/Maag ( Penyebab, Pantangan dan Mitos )
Jangan Sepelekan Penyakit Gastritis/Maag ( Penyebab, Pantangan dan Mitos )
Pengertian Gastritis/Maag
Gastritis/Maag adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung.
Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya. Yang pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah kronis (perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda dengan penyakit tersebut.
Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis. Dalam kondisi gastritis akut, iritasi akan muncul tiba-tiba. Umumnya, akan muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai gejala yang ditimbulkan.
Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam kurun waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker.
Faktor Risiko Gastritis
Penyakit gastritis memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang untuk mengalaminya. Berikut ini adalah faktor risiko gastritis, antara lain:
1. Konsumsi makanan dengan kadar pengawet dan garam yang tinggi berlebihan.
2. Konsumsi makanan berlemak dan berminyak berlebihan.
3. Konsumsi makanan asam dan pedas berlebihan
4. Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
5. Kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
6. Penggunaan narkoba dan zat-zat berbahaya lainnya.
7. Merokok
Penyebab Gastritis
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:
1. Infeksi bakteri H. pylori
2. Efek samping konsumsi obat untuk mengurangi gejala peradangan secara berkala
3. Stres
4. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
5. Penyalahgunaan obat-obatan
6. Reaksi autoimun
7. Pertambahan usia
8. Infeksi bakteri dan virus
9. Penyakit Crohn
10. Penyakit HIV/AIDS
11. Refluks empedu
12. Anemia pernisiosa
13. Muntah kronis
Gejala Gastritis
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
1. Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung
2. Hilang nafsu makan
3. Cepat merasa kenyang saat makan
4. Perut kembung
5. Cegukan
6. Mual
7. Muntah
8. Sakit perut
9. Gangguan saluran cerna
10. BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
11. Muntah darah
Pengobatan Gastritis
Gejala yang di alami pengidap gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter, yaitu:
1. Obat penghambat tingkat histamin pada tubuh
2. Obat penghambat produksi asam lambung
3. Obat untuk melawan infeksi bakteri
Pencegahan Gastritis
Jika seseorang rentan terhadap gejala gastritis, mulailah mencoba mengubah porsi dan jadwal makan. Mengubah porsi dan jadwal makan bisa dilakukan dengan mengurangi porsi makan dari yang sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar jadwal makan jadi lebih sering dari biasanya. Makanan berminyak, asam, atau pedas juga harus dihindari. Alkohol juga bisa menyebabkan gejala gastritis, maka konsumsi minuman beralkohol juga harus dihindari. Pengendalian stres juga harus dilakukan agar bisa terhindar dari penyakit ini.
Berikut gaya hidup sehat yang perlu dilakukan pengidap:
1. Mengatur Pola Makan
Pengidap perlu membuat pola dan jadwal makan yang teratur. Bila tidak nafsu makan atau merasa cepat kenyang, pengidap bisa menyiasatinya dengan makan sedikit-sedikit, tapi sering.
2. Hindari Jenis Makanan Tertentu
Pengidap juga dianjurkan untuk menghindari makanan berminyak, asam, ataupun pedas yang bisa membuat gejala gastritis bertambah parah.
3. Kurangi Minuman Beralkohol
Alkohol juga merupakan minuman yang tidak baik untuk lambung yang sedang mengalami peradangan. Karena itu, pengidap gastritis dianjurkan untuk mengurangi, bahkan kalau bisa menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol.
4. Hindari Stres
Faktor lainnya yang juga bisa memicu timbulnya gastritis adalah stres. Karena itu, pengidap dianjurkan untuk mengendalikan tingkat stresnya agar bisa cepat sembuh.
Tidak dapat dimungkiri bahwa memilih makanan merupakan hal yang wajib dilakukan para pengidap penyakit maag. Jika salah konsumsi, alih-alih merasa kenyang, makanan justru membuat maag timbul dengan rasa sakit yang mengganggu. Pencegahan utama penyakit maag sendiri dapat kamu lakukan dengan menghindari konsumsi makanan penyebab sakit maag.
Berikut beberapa makanan penyebab sakit maag yang harus dihindari:
1. Makanan Bercita Rasa Asam
Jika terlalu sering dikonsumsi, makanan bercita rasa asam akan memicu timbulnya masalah pada pencernaan. Makanan tersebut di antaranya adalah jeruk, lemon, dan limau. Hal tersebut terjadi karena asam dapat mengganggu keseimbangan pH dalam perut.
2. Buah-Buahan dan Sayur yang Menghasilkan Gas
Pengidap penyakit maag perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis buah-buahan dan sayuran yang dapat memicu perut memproduksi banyak gas setelah dikonsumsi. Buah-buahan dan sayuran yang dimaksud adalah sawi, kol atau kubis, kacang-kacangan, nangka, pisang ambon, kedondong, dan berbagai jenis buah yang dikeringkan.
3. Makanan Bercita Rasa Pedas
Rasanya kurang sedap jika tidak mengonsumsi makanan dengan rasa pedas. Namun, rasa pedas merupakan salah satu makanan penyebab maag yang perlu dihindari. Makanan satu ini dapat menambah penumpukan asam dalam lambung.
4. Makanan yang Terbuat dari Olahan Susu Tinggi Lemak
Kandungan lemak tinggi jika dikonsumsi dapat meningkatkan kadar asam lambung. Untuk menghindari penyakit maag, sebaiknya kamu berhenti mengonsumsi produk olahan susu, seperti mentega atau yoghurt.
5. Cokelat
Siapa yang tidak menyukai cokelat? Makan satu ini dikenal sebagai makanan penyebab sakit maag, karena mengandung senyawa yang bernama theobromine. Senyawa ini menyebabkan otot esophageal sphincter (otot bagian bawah kerongkongan) mengendur. Akibatnya, asam mengalir menuju ke atas dan menyebabkan seseorang mual.
Bukan hanya soal makanan, pola makan yang tidak teratur, dan stres berkepanjangan juga menjadi pemicu timbulnya penyakit maag. Ketika mengidap sakit maag, lambung terasa ngilu dan tidak nyaman karena rasa sakitnya. Gejala yang dialami pada masing-masing pengidapnya pun berbeda, di antaranya sering bersendawa, kehilangan nafsu makan, mual, perut begah atau terasa penuh, perut kembung, dan perut bagian atas terasa perih.
Pengidap maag dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat, bertekstur lembut dan ramah untuk lambung dan usahakan untuk makan sedikit, tapi sering. Jika kamu memiliki sejumlah gejalanya, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc guna menghindari penyakit semakin bertambah parah. Jadi, jaga selalu kesehatanmu, ya!
Tips Mencegah dan Mengatasi Penyakit Maag
Para pengidap penyakit maag sudah pasti kerepotan dengan penyakit yang satu ini. Bukan hanya menyakitkan, pemicu penyakit ini juga sangat sederhana. Jika salah makan atau telat makan, perut akan terasa panas dan mulai timbul serangkaian gejala sakit maag. Gejala yang muncul akan ditambah dengan bau mulut karena produksi gas yang berlebihan dalam lambung. Sungguh sangat merepotkan.
Penyakit maag merupakan penyakit jangka panjang yang bisa muncul kapan dan di mana pun. Jika maag kambuh disaat dan tempat yang tidak tepat, sebaiknya bagaimana, ya? Berikut cara sederhana untuk mencegah dan mengatasi penyakit maag.
1. Pengidap penyakit maag yang sejak lama memiliki riwayat penyakit ini wajib menyediakan obat pereda nyeri lambung.
2. Buat jadwal makanan setiap hari dan patuhi aturannya.
3. Jangan mengonsumsi sejumlah makanan yang telah disebutkan.
4. Makan dengan porsi yang sedikit, tapi sering.
5. Hindari konsumsi alkohol dan kafein.
6. Jangan tidur setelah makan.
5 Mitos tentang Maag yang Sering Dipercaya Masyarakat
Sakit maag atau dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan gastritis, merupakan penyakit yang umum dan banyak diderita orang. Namun meski sudah menjadi penyakit umum dikalangan masyarakat, tanpa disadari masih banyak masyarakat yang meyakini mitos-mitos seputar penyakit maag ini.
Biar gak salah kaprah terus, yuk simak langsung lima mitos tentang maag yang sering dipercayai masyarakat.
1. Penderita maag tidak boleh berpuasa
Bagi penderita maag, hal ini menjadi tantangan tersendiri, apalagi banyak masyarakat yang berpikir jika penderita maag tidak boleh sampai terlambat untuk makan. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang berspekulasi jika penderita maag tidak bisa berpuasa.
Dilansir dari Getdoc, faktanya, tidak ada larangan berpuasa untuk penderita penyakit maag. Menjalankan puasa bagi penderita maag tidak menjadi masalah, selama penderita maag bisa mengatur menu makanan saat sahur dan berbuka, serta menghindari makanan-makanan yang bisa memicu gejala maag.
Namun untuk pasien yang memiliki gejala yang serius, disarankan untuk tidak berpuasa atau dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum berpuasa.
2. Sakit maag bukan merupakan penyakit serius tanpa perlu penanganan khusus
Saking umumnya penyakit ini dikalangan masyarakat, banyak yang mengira jika penyakit maag bukanlah penyakit yang serius dan perlu tindakan khusus. Padahal jika gejala maag yang dirasakan dibiarkan semakin lama tanpa penanganan serius, akan menyebabkan resiko terjadinya kanker perut.
Dilansir dari Mayoclinic, hal ini bisa terjadi karena gejala awal kanker perut yang sangat mirip dengan gejala maag, oleh sebab itu akan berbahaya jika sampai telat mendapatkan diagnosa. Helicobacter pylori juga menjadi faktor utama pada gastritis kronis yang menjadi salah satu penyebab resiko kanker perut.
3. Meminum susu dapat membuat maag kambuh
Banyak sekali perdebatan jika meminum susu, dapat memicu gejala maag menjadi kambuh. Faktanya kandungan susu seperti lemak, karbohidrat, laktosa, kalsium, fosfor, vitamin A dan D, serta kandungan lainnya mudah dicerna dan baik untuk sistem pencernaan dalam tubuh.
Dilansir dari Geeks World, tidak ada larangan mengonsumsi susus bagi penderita maag dengan catatan tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan dalam keadaan perut kosong.
4. Mengonsumsi yogurt dapat menimbulkan gejala maag karena rasanya yang asam
Selain susu, makanan olahan susu fermentasi yakni yogurt ini sering dikatakan menjadi penyebab munculnya gejala maag. Faktanya yogurt sangat baik untuk penderita maag karena asam yang dimiliki yogurt merupakan asam laktat yang justru dapat menyembuhkan luka pada dinding lambung.
Dilansir dari Medical News Today, yogurt mengandung probiotik atau disebut bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori yang menjadi penyebab utama gastritis atau maag.
5. Maag hanya diderita orang tua atau orang dewasa
Tak sedikit masyarakat yang mengira jika penyakit maag hanya diderita oleh orang dewasa. Dilansir dari Kids Health, menurut studi klinis menunjukkan bahwa H. Pylori ditemukan di seluruh dunia terutama pada negara-negara berkembang, di mana 10 persen anak-anak dan 80 persen orang dewasa, kemungkinan memiliki infeksi H. Pylori yang menjadi penyebab penyakit maag.
Nah itulah dia lima mitos seputar penyakit maag yang sering dipercayai oleh masyarakat. Jadi, tetap jaga kesehatan dan konsultasikan kepada dokter jika merasa gejala maag kamu semakin parah ya!
Selalu Jaga Kesehatan dan Patuhi Protokol Kesehatan 5M