Yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Tanda dan Bahaya Pada Ibu Hamil
Yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Tanda dan Bahaya Pada Ibu Hamil
Yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Tanda dan Bahaya Pada Ibu Hamil
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama kehamilan. Setiap ibu hamil tentu menginginkan kehamilannya berjalan dengan lancar. Namun, selalu ada kemungkinan terjadi masalah pada kehamilan yang bisa mengakibatkan gawat janin ataupun kegawatan pada ibunya.
Untuk itu sangatlah penting agar ibu dan keluarga mengenali tanda – tanda bahaya yang menandakan bahwa ibu perlu segera untuk mencari bantuan medis.
Berikut beberapa tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi:
1. Janin tidak bergerak atau gerakan janin berkurang.
Ketika janin tiba-tiba hanya bergerak sedikit, atau bahkan tidak bergerak sama sekali, bunda perlu memberikan perhatian khusus. Kondisi tersebut merupakan tanda-tanda gawat janin. Gawat janin terjadi karena janin tidak mendapat cukup oksigen sehingga dapat mengancam keselamatan janin. Hitunglah berapa kali bayi menendang dalam waktu sekitar 12 jam. Jika tendangan bayi kurang dari 10 kali, maka harus diwaspadai.
2. Pendarahan vagina
Pendarahan di vagina ketika hamil bisa mengindikasikan bermacam-macam hal. Namun, jika mengalami pendarahan hebat, nyeri perut parah, kram, atau hampir pingsan selama trimester pertama, berbagai kondisi tersebut dapat menjadi tanda kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Selain itu, pendarahan berat dengan kram juga bisa menandakan keguguran, bila terjadi pada trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan. Sementara, jika pendarahan dengan nyeri perut terjadi di trimester ketiga, kondisi tersebut dapat menandakan solusio plasenta (lepasnya plasenta dari lapisan rahim). Oleh karena itu, sebaiknya periksakan ke dokter kandungan apabila Anda mengalami pendarahan saat hamil.
3. Sakit kepala dan gangguan penglihatan
Jika saat hamil mengalami sakit kepala parah yang berlangsung lebih dari dua jam atau tiga jam, lalu disertai dengan gangguan penglihatan, kondisi tersebut bisa menandakan terjadinya preeklampsia. Kondisi serius akibat hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan solusio plasenta, eklampsia, kegagalan organ, dan menghambat pertumbuhan janin. Preeklampsia biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.
4. Keluar cairan dari vagina secara tiba-tiba
Jika mengeluarkan cairan dari vagina sebelum 37 minggu kehamilan, maka itu dapat menjadi tanda air ketuban pecah lebih awal. Cairan ketuban bisa disalahartikan dengan keputihan. Untuk membedakannya, cairan ketuban mengalir keluar dan tidak bisa ditahan seperti keluarnya urine, serta dapat meresap ke celana dalam. Setelah air ketuban pecah, bayi hanya memiliki sedikit perlindungan terhadap infeksi.
5. Nyeri di bawah perut
Nyeri hebat di satu sisi atau kedua bawah perut merupakan tanda dari kehamilan ektopik, keguguran, persalinan prematur, dan solusio plasenta.
6. Demam
Demam seringkali dianggap sebagai hal yang sepele. Namun, jika demam dan suhu tubuh mencapai 39 derajat atau lebih, kondisi tersebut bisa menandakan mengalami infeksi, dan tentu saja berbahaya bagi bayi.
7. Tangan dan kaki bengkak
Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, dan mata sering terjadi pada akhir kehamilan. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bukan termasuk hal yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, jika pembengkakan yang terjadi tergolong parah, atau muncul secara tiba-tiba bersamaan dengan sakit kepala dan gangguan penglihatan, serangkaian kondisi tersebut bisa menandakan adanya preeklampsia.
8. Mual dan muntah terus-menerus
Mual dan muntah pada masa kehamilan merupakan hal yang umum terjadi. Akan tetapi, jika mual dan muntah yang dialami parah hingga sulit makan dan minum, kondisi ini dapat mengindikasikan suatu hal yang serius, bisa mengalami dehidrasi, kekurangan gizi, hingga membahayakan sang bayi.
9. Pusing dan pingsan
Pusing dan pingsan pada masa kehamilan bisa menandakan tekanan darah yang rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan jatuh, syok, bahkan sampai merusak organ.
10. Sering buang air kecil dan terasa menyakitkan
Jika ibu hamil sering buang air kecil dan terasa menyakitkan, kondisi tersebut merupakan tanda infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan infeksi ginjal, meningkatkan risiko ketuban pecah lebih awal, dan kelahiran prematur.
11. Gatal pada seluruh tubuh
Gatal pada seluruh tubuh adalah tanda mengalami kolestasis obstetri. Dalam kolestasis obstetri, terjadi kebocoran cairan empedu dari hati yang mengalir ke aliran darah. Kebocoran tersebut dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada janin sehingga memicu terjadinya gawat janin.
Ketika mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan seperti beberapa hal di atas, sebaiknya bunda segera berkonsultasi pada bidan atau dokter kandungan. Tanda-tanda tersebut perlu segera diperiksakan agar bunda mendapatkan penanganan yang tepat.
Periksakan kandungan Bunda secara rutin di Puskesmas Padureso pada hari Senin dan Kamis.